Rabu, 10 September 2008

Teman Kencan Erna Diamankan Polisi

Polisi bekerja cepat dalam mengungkap kasus penemuan mayat Erna Nuriyati (44), warga Dusun Ngembul, Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Hari Sabtu (26/7) petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batu berhasil mengamankan teman kencan wanita yang dikenal bernama Marsiti ini.
Informasi yang berkembang laki-laki muda dan berwajah tampan ini diamankan polisi dirumahnya. Namun hingga saat ini polisi belum menetapkan sebagai tersangka, ia diamankan sebatas sebagai saksi kunci kematian Marsiti.
Untuk mengumpulkan bukti-bukti, polisi hari itu juga (Sabtu) langsung melakukan semacam reka ulang untuk mengetes pengakuan tersangka. Sejumlah warga disekitar tempat kejadian perkara membenarkan ada reka ulang tersebut.
"Tadi memang ada sejumlah polisi berpakaian preman, ada seseorang yang juga sempat kita lihat sebelumnya, apa dia orang yang menginap dengan korban ya ?," ujar Anton, salah satu warga yang kebetulan melintas.
Sebelum memulai rekonstruksi beberapa polisi berpakaian preman menutup pagar hotel dengan rapat. Ada yang berjaga-jaga dari kejauhan. Ia tidak paham apa yang dilakukan, hanya saja pemuda ini beberapa kali menceritakan apa yang baru dilakukannya.
"Seperti memberikan keterangan kepada beberapa orang berbadan tegap, kayaknya orang itu polisi," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Batu, AKBP Dwi Safitri ketika dikonfirmasi masalah ini mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk membuka tabir kematian korban.
"Kita masih melakukan penyelidikan, belum mengarah pada apa pun," ujar kapolres. Ditanya informasi sudah ada seseorang yang diamankan, kapolres masih belum memberikan jawaban.
Seperti diberitakan sebelumnya, Marsiti mengawali perjalanan hidupnya dengan menikahi seorang mahasiswa Belanda, Marsiti tidak dikarunia anak. Namun selama hidupnya dia memiliki seorang anak asuh yang bernama Elis. Saat ini Elis bekerja di Surabaya.
Selepas kepergian suaminya, Marsiti gonta-ganti pasangan. "Kita sudah sering mengingatkannya, sampai-sampai bosan, karena saran kita tidak digunakan," ujar keluarga korban.
Terakhir, korban menjalin hubungan dengan dua orang laki-laki, AG, warga Surabaya dan Yt, warga Pare, Kediri. Menurut kakak korban, Marsiti pergi dari rumahnya hari Minggu (20/7) sore.
Ia pergi diantarkan oleh YT dengan naik motor. Namun di jalan raya Jombok, keduanya berpisah. Korban naik bus menuju Batu, sementara Yt balik ke Pare, karena anaknya baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Rabu (23/7) sore, Yt balik lagi ke rumah, malah waktu itu dia mengambil jaket serta baju untuk Yt. Waktu itu kita tanya, kok sendirian Marsiti mana, Yt mengatakan ia sedang berjualan bunga, tidak bisa ikut," kata kakak korban.
Sumber Memo di kepolisian, memang terindikasi tewasnya korban ada kaitannya dengan sebuah cinta segi tiga. Polisi saat ini sedang menyelidiki kebenaran informasi tersebut. Apa yang diamankan polisi salah satu dari mereka, kita tunggu penjelasan polisi.

Tidak ada komentar: