Kamis, 09 April 2009

Gedung Bioskop Itu Terkenal Angker

Diam-diam eks gedung bioskop yang berada dijantung kota ini ternyata dikenal angker. Keangkeran ini tidak hanya muncul saat gedung ini kosong, tapi keangkeran ini terjadi sejak berdiri gedung bioskop ini.
Banyak saksi yang sempat dihantui lelembut gedung bioskop ini. Setelah bioskop ditutup karena pengusahanya pailit, gedung ini sempat digunakan untuk arena billiard dan ding dong. Namun hanya digunakan sebentar, tidak lama kemudian gedung ini tidak digunakan kembali.
Malah saat Polres Batu pernah menggunakan gedung ini untuk barak pasukan pengendalian massa. Namun lagi-lagi penggunaan gedung bioskop ini tidak lama, gedung ini kembali kosong. Saat ini gedung ini kosong dan dikelilingi ilalang yang lebat.
Yang menarik dari foto ini, wajah pocongan ini berlubang tepat didahi. Wajah ini mengingatkan Memo pada seorang pelaku curanmor yang tertembak polisi saat melarikan diri sekitar tahun 2000.
Saat itu, kepolisian di Kota Batu masih berstatus Polsektif Batu. Waktu itu kapolseknya adalah AKP Kusdiantoro. Tersangka curanmor ini memang dikenal raja curanmor yang meresahkan masyarakat.
Saat tertangkap, tersangka nekat melarikan diri dari tangkapan petugas. Pistol polisi pun menyalak. Mayatnya dikirim ke kamar mayat RSSA Malang. Jenazah tersangka tiba dikamar mayat tepat adzan Maghrib.
Waktu itu, Memo melihat langsung wajah tersangka yang tepat ditengah dahi tertembus peluru. Memo mencoba mencari di bank data foto, sayangnya foto tersebut sudah tidak ada.
Sama seperti wajah pocongan ini, terdapat lubang tepat ditengah dahi, seperti lubang peluru. Tali pocongan atas masih terikat rapi, hanya saja kain kafan yang ada diwajah terbuka lebar.
Dibawa tali pocong atas terlihat sedikit bekas lumpur. Tali pocong pada bagian tengah masih terikat rapi. Tangan pocong pun masih bersendekap. Kaki juga tidak terlihat.
Pocong ini terlihat tembus dengan pagar, itu semakin memperlihatkan foto ini asli tanpa rekayasa. Menjadi pertanyaan apa pocongan ini adalah tersangka. Wallahualam bi showaf.

Tidak ada komentar: