Minggu, 27 Juli 2008

Tewas Telanjang di Hotel


Seorang wanita bertubuh montok ditemukan tewas telanjang di kamar hotel nomor 113 yang berada di Jl PB Sudirman, Kota Batu, , Kamis 24/7/08 sekitar pukul 08.15. Mayat ini ditemukan pertama kali oleh room boy hotel yang akan mengirimi sarapan pagi. Saat pintu diketuk tidak ada jawaban dari dalam, saat dicoba dibuka, ternyata pintu dalam keadaan tidak terkunci.
Saat ditemukan pertama kali, korban dalam posisi tertelungkup, melintang ditengah ranjang. Kepala berada disisi Barat sementara kaki berada di sisi Timur. Wajah tertelungkup diranjang, rambut menutupi seluruh wajah dan dileher korban masih terlilit tali BH warna merah.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.Dari mulut dan bibir korban muncul busa seperti orang yang baru saja tenggelam atau diracun. Dari kemaluannya ada noda seperti bercak darah yang sudah mengering. “Tapi kita belum bisa menyimpulkan apa ini darah atau kotoran,” salah satu dokter forensic RSSA.
Hingga kini polisi belum menyimpulkan apa penyebab kematian korban. “Tunggu hasil otopsi terlebih dahulu, kita belum bisa menyimpulkan apa penyebab kematian wanita ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Dwiko Gunawan mendampingi Kapolres Batu, AKBP Dwi Safitri.
Wanita ini diperkirakan berumur 35 tahun, kulit kuning langsat, tinggi badan 150 centimeter, rambut ikal agak bergelombang. Polisi menemukan tanda-tanda khusus ditubuh korban, didagu ada tahu lalat, begitu juga diselangkangan kanan bagian dalam ada tahi lalat yang berukuran lumayan besar. Tahi lalat juga ditemukan di tumit kanan bagian dalam.
Tidak jauh dari jasad korban ditemukan sebuah celana jeans warna biru, baju bunga-bunga warna hitam kombinasi cerah, celana dan BH warna merah serta sandal jepit warna hitam.
Saat ditemukan, korban menggenakan gelang warna silver, kalung rantai warna silver, kacamata baca berbentuk kotak dengan frame warna coklat.
Ditempat kejadian perkara (TKP) petugas mengamankan beberapa barang bukti lain, seperti sebuah handphone Soni Erricson T-120 warna silver, dua gelas air mineral yang salah satunya sudah kosong.
Ditanya apakah korban merupakan korban pembunuhan ?, Dwiko mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.”Kita masih mencari identitasnya, pasalnya tidak ada satu pun identitas yang tertinggal,” jelas Dwiko.
Sementara itu dilapangan beberapa orang disekitar hotel sempat melihat seorang wanita bersama seorang laki-laki didepan kamar sekitar tempat kejadian, Rabu (23/7/08) sekitar pukul 17.30.
“Habis Maghrib saya sempat lihat ada wanita berdiri di kamar itu, tapi tidak tahu apa benar wanita itu yang meninggal dunia,” kata Edi salah seorang kuli bangunan yang bekerja disamping hotel.
Kuat dugaan korban datang ke hotel itu dengan orang lain, hal itu terlihat dari jumlah minuman serta sejumlah benda yang ditemukan di TKP. Selain melakukan olah TKP, polisi bergerak cepat, Polres Batu mengirim satu tim buru sergap ke Surabaya serta satu tim lainnya untuk mencari keluarga korban.
Selain itu polisi sudah memeriksa dua saksi mata, yakni Iwan Purwanto dan Eko. Keduanya adalah room boy yang menerima kedatangan korban dan menemukan mayat wanita ini untuk pertama kalinya. Polisi juga mengirim air mineral ke labfor untuk mengetahui apakah cairan ini telah dicampur dengan racun. (*)


Lima Tahun, 4 Kejadian di Hotel

Penemuan mayat wanita telanjang tanpa identitas di hotel ini mengingatkan kita kembali pada beberapa kejadian sebelumnya. Tahun 2006 dihotel yang sama ditemukan seorang wanita terkapar dengan luka berdarah-darah.
Wanita ini tewas dengan luka-luka berdarah-darah, tidak jauh dari tubuh korban, polisi menemukan besi yang digunakan untuk memukuli korban. Korban tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Pelakunya tidak lain adalah laki-laki yang punya hubungan khusus dengan korban. Beberapa tahun sebelumnya terjadi dua pembunuhan yang juga dilakukan oleh kekasih korban.
Peristiwa pertama terjadi di sebuah villa di Songgoriti, waktu itu oknum polisi membunuh WIL (Wanita Idaman Lain)-nya yang hamil besar gara-gara minta dinikahi secara sah. Sebelumnya seorang wanita setengah baya juga dibunuh PIL (Pria Idaman Lain) di salah satu hotel di Jl Diponegoro.
Pelaku pembunuhan sempat kabur, namun polisi berhasil menangkap pelakunya beberapa bulan setelah kejadian. Korban dibunuh dengan cara halus, air mineralnya dicampur dengan potas. Pembunuhan ini dilakukan bermotif cemburu.
Begitu banyaknya pembunuhan terjadi oleh orang dekat. Lokasi yang sering digunakan adalah hotel. Titut Pujihari, Ketua Paguyuban Vila Supo Songgoriti membenarkan hotel dan vila memang sangat rawan untuk disalahgunakan pelaku kriminalitas.
Namun mereka punya cara, agar peristiwa seperti yang terjadi dibeberapa hotel tidak terjadi di Vila Songgoriti. “Anggota kita jeli, kalau ada kejanggalan mereka pasti berkoordinasi dengan pengurus,” ujar Titut.
Selain itu pengelola vila menerapkan aturan ketat, selalu meminta KTP untuk dicatat serta kendaraan yang digunakan. “Sudah ada prosedur tetap yang disepakati seluruh anggota, kalau itu dilanggar sangsinya berat,” ujarnya. (*)

Tidak ada komentar: