Kamis, 31 Juli 2008

Identitas Mayat Wanita Diketahui


Kurang dari 24 jam setelah penemuan mayat, polisi akhirnya berhasil menemukan identitas wanita yang ditemukan tewas telanjang di sebuah kamar hotel di Jl PB Sudirman, Kota Batu, Kamis (24/7/08) pagi.
Wanita itu ternyata bernama Erna Nuriyati (44), warga Dusun Ngembul RT 19, RW 5, Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Di kampungnya, wanita ini dikenal bernama Marsiti.
Korban berganti nama Erna, saat dinikah seorang mahasiswa Belanda 10 tahun yang lalu. Mereka bercerai, karena mahasiswa ini sudah balik ke negaranya.
Penemuan identitas ini berawal dari penemuan KTP korban di salah satu hotel yang berada disamping hotel tempat kejadian perkara (TKP). Ternyata sebelum menginap dihotel tempat ia ditemukan, korban menginap di hotel berinisial I.
Rabu sore, korban ditelepon seseorang yang diyakini pacar korban yang sudah booking kamar dihotel yang berada disamping hotel I. Korban pun berjalan kaki, karena itu, saat ditemukan korban hanya menggunakan sandal jepit.
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Dwiko Gunawan mendampingi Kapolres Batu, AKBP Dwi Safitri membenarkan hal tersebut. "Kita temukan identitas korban, jenazah pagi ini sudah dimakamkan," jelas kasat.
Jenazah Marsiti dimakamkan di pemakaman umum Dusun Ngembul, Desa Jombok, sekitar pukul 10.00. "Panjenengan sak niki pun sedo, panjenengan pun supe, mboten enten Tuhan selain Allah SWT (Anda sekarang sudah mati, anda jangan lupa tidak ada Tuhan selain Allah SWT)," kata modin membacakan talqin mayat sebelum pemakaman.
Marsiti adalah anak keenam dari 7 bersaudara. Selama ini, warga mengenal Marsiti sebagai seorang janda yang melakoni dua pekerjaan. Selain menjual bunga di Punten dan Selecta, ia juga dikenal sering gonta-ganti pasangan.
"Selama tidak mengganggu kampung, warga tidak mempermasalahkan. Di kampung dia (korban-red) baik," ujar salah seorang warga berbincang ditengah-tengah pemakaman.
Pernikahannya dengan seorang mahasiswa Belanda, Marsiti tidak dikarunia anak. Namun selama hidupnya dia memiliki seorang anak asuh yang bernama Elis. Saat ini Elis bekerja di Surabaya.
Selepas kepergian suaminya, Marsiti gonta-ganti pasangan. "Kita sudah sering mengingatkannya, sampai-sampai bosan, karena saran kita tidak digunakan," ujar salah seorang anggota keluarga yang wanti-wanti supaya namanya tidak dikorankan.
Terakhir, korban menjalin hubungan dengan dua orang laki-laki, AG, warga Surabaya dan Yt, warga Pare, Kediri. Menurut kakak korban, Marsiti pergi dari rumahnya hari Minggu (20/7) sore.
Ia pergi diantarkan oleh YT dengan naik motor. Namun di jalan raya Jombok, keduanya berpisah. Korban naik bus menuju Batu, sementara Yt balik ke Pare, karena anaknya baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Rabu (23/7/08) sore, Yt balik lagi ke rumah, malah waktu itu dia mengambil jaket serta baju untuk Yt. Waktu itu kita tanya, kok sendirian Marsiti mana, Yt mengatakan ia sedang berjualan bunga, tidak bisa ikut," kata kakak korban.
Sumber di kepolisian, menyebutkan memang terindikasi tewasnya korban ada kaitannya dengan sebuah cinta segi tiga. Polisi saat ini sedang menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Hasil otopsi sementara, korban menderita penyakit kanker rahim, ditemukan pula gumpalan darah dikepala bagian belakang serta iritasi lambung. Polisi masih mencari tahu penyebab iritasi pada lambung lewat uji labforensik. Bisa dimungkinkan penyebab iritasi adalah korban mengkonsumsi zat mematikan. (*)

Tidak ada komentar: